Selasa, 02 Agustus 2016
Cijengkol, Ujung Jonggol Terabaikan
Smart mobility adalah ciri terpenuhinya transportasi publik yang nyaman
dan infrastruktur jalan yang memadai sebagai pilar penopang terbentuknya smart city. Namun, yang terjadi di ujung
perbatasan Jonggol, Kab. Bogor dengan Kec. Cibarusah Kab. Bekasi, tepatnya di
daerah Kampung Cijengkol Desa Sukamanah Kecamatan Jonggol jauh dari kata layak.
Wilayah Kampung Cijengkol yang juga berbatasan langsung dengan Kecamatan
Cibarusah ini memperlihatkan ketimpangan infrastruktur dari dua daerah
tersebut, dimana wilayah Cijengkol yang masuk kedalam Kecamatan Jonggol masih
beralas tanah sedangkan wilayah Cibarusah sudah dicor beton.
Terkait dengan itu, Sabtu (30/7), Camat Jonggol, Beben
Suhendar dalam diskusi Jonggol Forum memberikan konfirmasi dan menjelaskan
bahwa ketimpangan infrastruktur tersebut diakibatkan belum adanya MoU (Memorandum of Understanding) antara pemerintah Kabupaten Bogor
dengan Perum jasa tirta II Jatiluruh atau Perum Otorita Jatiluhur (POJ) selaku
pemilik tanah sepanjang Jalan Irigasi di Wilayah Cijengkol tersebut. “Sampai
kapanpun Jalan Irigasi itu tidak akan diperbaiki oleh pemerintah, selama
pemerintah Kabupaten Bogor tidak membuat MoU dengan Perum Otorita Jatiluhur”
Ujar Beben.
Beben pun sangat menyesalkan dengan
lambatnya pemerintah Kabupaten Bogor dalam menyelasaikan permasalahan ini yang
juga aspirasi dari masyarakat Jonggol. “Sudah empat tahun Pemda Bogor katanya
mau membuat MoU, tapi sampai sekarang belum jadi juga” Jelas Beben. Padahal
jika melihat infrastruktur Jalan Irigasi yang juga melintasi Kecamatan
Cibarusah Kab. Bekasi sudah jauh lebih memadai, dimana Jalan sudah dicor dengan
beton. “Pemerintah Bekasi bisa melakukan perbaikan jalan karena sudah ada MoU
dengan Perum Otorita Jatiluhur, sedangkan Kab. Bogor sudah bertahun-tahun belum
terealisasi” lanjut Beben.
Selain akses jalan yang jauh,
infrastruktur yang tidak memadai karena jalan tanah berbatu dan juga tidak ada
lampu penerangan. Kampung Cijengkol Desa Sukamanah ini juga perlu pendampingan
dalam pemenuhan fasilitas hidup layak. Hampir sepanjang sungai irigasi banyak
warga melakukan kegiatan mandi, cuci, dan kakus (mck) di sungai irigasi
sekaligus. Tentu hal ini akan membahayakan kesehatan warga dan perlu perhatian
khusus dari pemerintah, agar tercipanya smart
living yaitu upaya
terwujudnya kota sehat dan layak huni. Hal inipun senada dengan yang diinginkan
oleh Enjang pemuda usia 24 tahun asal Kampung Cijengkol agar pemerintah memperhatikan
nasib kampung Cijengkol. “Harapannya pemerintah bisa lebih memperhatikan kami
yang di ujung Bogor ini, jalan saja sudah dari dulu sampai sekarang belum
pernah diaspal” ujar Enjang.
Reporter: Gugun Gumelar
Editor : H. Hardiyana
Jalanan tanah dan berbatu, jika hujan becek dan banyak genangan air.
Sungai irigasi kotor
Warga melakukan MCK di sungai
Tugu perbatasan Kab. Bogor dan Kab. Bekasi
perbatasan Jalan Kab. bogor dengan Kab. Bekasi
Anak kecil melakukan cuci kakus di sungai.
semoga ada perbaikan dan lebih diperhatikan khususnya pemerintah kabupaten
BalasHapusdan tentu perlu pengawalan serta dukungan juga dari masyarakat
Hapus