Profil Jonggol Cendekia


1. Nama Lembaga
Jonggol Cendekia
2. Latar Belakang
Pada awalnya di tahun 2014 kami hadir mengatasnamakan Front Peduli Jonggol. Secara harfiah kata Front mengartikan terdepan. Mengandung harapan gerakan pemuda ini adalah gerakan terdepan yang peduli akan lingkungan sekitarnya yaitu Jonggol. Kata peduli menegaskan bahwa gerakan ini adalah gerakan yang lahir dari bawah (bottom up), yang berangkat dari titik kegelisahan masalah yang hadir di lingkngan Jonggol dan semakin hari kian kompleks, sehingga melahirkan rasa peduli untuk bergerak.
Pada 22 Juli 2016, berdasarkan inisiatif dan kesadaran bersama. Kami ber-ijtihad untuk merubah nama gerakan agar senantiasa senafas dengan zaman menjadi, “Jonggol Cendekia”. Kata Cendekia sendiri dimaksudkan untuk menunjukan gerakan kami adalah gerakan intelektual--pemikiran. Pada titik berangkat ini, kami berkeyakinan bahwa gerakan intelektual adalah gerakan yang tidak akan pernah lekang dimakan zaman. Intelektualitas dan pendidikan adalah pilar zaman yang akan senantiasa mengiringi dan mempengaruhi maju atau mundurnya peradaban.

3. Visi dan Misi
Visi
Menjadi wadah gerakan pemuda terdepan dalam berupaya mengawal Jonggol sebagai kota berbudaya dan madani (Jonggol Smart City)
Misi
1.     Membangun gerakan sosial Indepanden
2.    Melakukan advokasi publik dan kebijakan-kebijakan strategis pemerintah
3.  Menyediakan informasi tentang perkembangan pembangunan dan sosial kultural masyarakat Jonggol (Jonggol Center)
4.    Sarana pencerdasan publik (brightening agent)
5.    Menjadi gerakan pemuda dalam mengawal, mendukung, melakukan kritik dan saran sebagai mitra strategis pemerintah.
4. Tujuan
Jonggol Cendekia dibentuk untuk mengawal Jonggol menjadi Kota Cerdas (Jonggol Smart City). Hal ini berdasarkan kegelishan kami melihat Jonggol sebagai kota satelit/kota pinggiran harus mampu bersaing dengan kota-kota disekitarnya yang sudah kadung berkembang lebih dulu. Oleh karena itu pada fokus gerakan, kami akan lebih fokus kepada bidang pendidikan sebagai pilar gerakan. Pada fokus ini pula kami berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Jonggol guna mencapai visi Jonggol menjadi smart city.
Jonggol Smart City adalah penerapan konsep kota cerdas dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi untuk mewujudkan pelayanan masyarakat lebih baik. Konsep Smart City juga akan meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam memanfaatkan data, media, memberikan masukan maupun kritikan secara mudah.

Jonggol Smart City memiliki 6 indikator yaitu Smart Governance (pemerintahan transparan, informatif dan responsif), Smart Economy (menumbukan produktivitas dengan kewirausahaan dan semangat inovasi), Smart People (peningkatan kualitas SDM dan fasilitas hidup layak), Smart Mobility (penyediaan sistem transportasi dan infrastruktur), Smart Environment (manajemen sumber daya alam yang ramah lingkungan), dan Smart Living (mewujudkan kota sehat dan layak huni).

5. Makna Logo
Secara bentuk, logo Jonggol Cendekia memiliki beberapa gabungan bentuk dan setiap bentuk memiliki arti makna tersendiri. Bentuk pertama, jika kita perhatikan logo ini secara keseluruhan maka seperti berbentuk lambang tak hingga (infinity), akan tetapi sisi ujung kanannya tidak menyatu. Infinity yang tidak seutuhnya ini menunjukan bahwa gerakan ini adalah gerakan yang ingin membawa nafas perubahan kearah kebaikan tanpa batas, akan tetapi tentu kemampuan manusia tidaklah sempurna. Menjadi gerakan dari sekumpulan manusia tanpa cela adalah utopis, yang mampu melakukan itu hanyalah manusia jelmaan malaikat. Maka kami menyadari sebagai gerakan pemuda kami adalah kumpulan orang-orang yang tidak luput dari salah dan cela.

Jika logo ini dibagi menjadi dua, maka logo ini akan memiliki dua makna bentuk saling menyatu. Bentuk yang kedua adalah lingkaran yang berada pada sisi sebelah kiri. Makna lingkaran menunjukan bahwa gerakan ini adalah gerakan yang dinamis dan egaliter. Makna lingkaran ini juga menunjukan bahwa gerakan ini adalah gerakan yang berkesinambungan setahap demi setahap. Pada bentuk ketiga yang iya menyatu dengan bentuk kedua, logo ini memiliki bentuk bulan sabit pada sisi sebelah kanan logo. Bentuk bulan sabit menunjukan semangat religiusitas. Artinya gerakan ini pada coraknya tidak meninggalkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai ujung tombak gerakan. 

Secara warna, logo Jonggol Cendekia ini memiliki dua warna. Warna yang pertama dan paling dominan adalah warna biru. Warna biru secara tegas sebetulnya kami ingin mengidentifikasi gerakan kami sendiri sebagai gerakan intelektual. Gerakan yang membawa nafas intelektualitas dan pendidikan sebagai corak utama (paling dominan). Warna biru sendiri bisa diartikan sebagai ilmu dan sesuatu yang luas sekali. Adapun warna yang kedua adalah warna merah. Warna yang mengandung arti ketegasan dan keberanian. Tentu secara makna warna ini sangat identik dengan pemuda yang menjadi punggawa gerakan Jonggol Cendekia ini.

6 komentar:

  1. Semoga sukses.
    Kunci sukses sebuah dengan melibatkan semua potensi yang ada dan menggerakannya menuju visi dan misi yang disebutkan diatas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin... dengan konsep udunan, gotong royong semoga bisa tercapai

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Jonggol cendekia sebuah terobosan baru, sebuah langkah nyata dalam membawa perubahan untuk membawa jonggol ke arah yang positif, semoga dengan adanya organisasi ini bisa membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat jonggol.

    Dengan adanya koneksi antara jonggol cendekia dgn pemerintahan desa jonggol saya harap masyarakat jonggol bisa menjadi pemain di daerahnya sendiri, dalam berbagai instansi saya perhatikan posisi puncak jabatan dikuasai oleh masyarakat perantauan.

    Saya ambil contoh posisi direktur, manajer, kepala departemen, penanggung jawab unit itu diduduki oleh masyarakat perantauan/pendatang, sementara pribuminya hanya menjadi anak buah dan level bawah dari office boy sampai garden.

    Dengan memasukan kader-kader jonggol cendekia ke berbagai instansi dan menduduki posisi puncak saya yakin kita bisa menjadi pemain di daerah sendiri. Saya bekerja di sebuah instansi kesehatan, miris sekali warga pribumi hanya menduduki posisi level bawah, sementara posisi puncak diduduki warga pendatang.

    Jangankan untuk menempati posisi level bawah, untuk masuk instansinya saja harus melewati aksi calo dalam perrekrutan tenaga kerja, dan tidak lain calo tersebut adalah pribumi juga, pribumi menjegal pribumi, saudara menjegal saudara, sementara para pendatang sudah melesat naik menduduki puncak meninggalkan kita dibawah yang masih bergelut dibawah saling jegal memperbutkan posisi level bawah.

    Hatur Nuhun, Jonggol Cendekia saya support dan doakan semoga terus vokal dan semakin kuat, sabar dalam menghadapi ujian, semoga Allah membalas kebaikan teman-teman jonggol cendekia dengan pahala yang berlipat ganda, dimurahkan rejeki, sehat walafiat selalu.

    Hormat saya warga Kp. Haur Kuning

    BalasHapus